This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 19 Januari 2015

Hujan Sebentar Tandes Tenggelam



Hujan Sebentar, Tandes Tenggelam



Tenggelam : seorang wanita sedang mendorong motornya yang mogok akibat banjir di jl raya tandes
 Berita Desa | Surabaya


Hujan lebat yang berlangsung sekitar satu jam di Surabaya Barat senin  (19/1) sekitar  pukul 18:00 WIB tadi, mengakibatkan  banjir yang melumpuhkan arus lalu lintas  mulai dari Simo Kalangan  hingga kelurahan Balongsari. Banjir itu terjadi ketika  saya melintas di jalan raya Tandes sepulang dari rumah teman di Balongsari .


“Banjir iki paling gara-gara kali seng di tutup gawe pelebaran dalan iku mas,”

 

 


Lumpuh : Arus lalu lintas sepanjang jalan Balongsari arah Manukan Lumpuh total.


Dari penelusuran  secara langsung di lapangan, banjir yang terjadi di sepanjang jalan Tandes mencapai pinggang orang dewasa. Banyak karyawan pabrik sepulang kerja yang biasa menggunakan jasa angkutan umum, terpaksa harus menerjang banjir dengan berjalan kaki. Karena angkutan umum yang biasa mereka tumpangi tak berani lewat. Di sisi lain,  ada juga pengendara motor yang melintas memaksa melajukan motornya namun terhenti di tengah perjalanan karena tingginya debit air hingga menutup hampir seluruh body kendaraan.
Basah-basahan : Pekerja terpaksa jalan kaki karena tak ada Angkutan Umum yang lewat

Salah satu pengendara yang sedang menuntun motornya menceritakan, sepanjang jalan yang dilewatinya semua terendam air, ”saya menuntun motor mulai dari pertigaan Tanjungsari mas, eh gak taunya di sini tambah parah,” paparnya sambil menuntun motor saat melintas di jalan depan stasiun Tandes.


 
Tak hanya motor, truk juga terkena imbas banjir.
Selain pengendara yang lewat, warga sekitar juga mengeluh dengan banjir yang tak biasa ini, seperti ibu penjaga toko sembako  di bundaran Margomulyo  yang tak ingin dituliskan namanya,  dia mengisahkan , meskipun intensitas hujan tinggi jalan di depan tokonya tak pernah banjir, “dulu tak pernah banjir seperti ini, biarpun hujan lebat air hanya menggenang  sementara,” ungkapnya heran. 


“Banjir iki paling gara-gara kali seng di tutup gawe pelebaran dalan iku mas,”(mungkin banjir ini terjadi  karena  aliran sungai yang di tutup untuk pelebaran jalan itu mas) imbuhnya dengan logat Suroboyoan yang kental sambil menunjuk sungai di seberang tokonya. 
 
Menggenang : Banjir juga menggenang ke pemukiman warga.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, banjir tak hanya terjadi di jalan raya, tetapi meluap hingga ke pemukiman warga  Balongsari, Tandes, Margomulyo dan sekitarnya yang mayoritas berdekatan dengan aliran sungai. (MS)

Share:

Jumat, 16 Januari 2015

Lansia Sehat

Serunya Mengikuti Kegiatan Lansia

WALAUPUN SUDAH LANSIA, SEMANGAT TAK KALAH DENGAN YANG MUDA






                                                                                   Berita Desa | Surabaya

Bersemangat : Kelompok Lansia Budi Luhur RW VI
Manukan Kulon Surabaya
Mengikuti kegiatan Pelayanan kesehatan gratis yang di motori komunitas lansia (lanjut usia) di balai RW VI Manukan Kulon Tandes Surabaya Barat, berlangsung penuh keakraban, canda dan tawa. Bukan hanya itu, kegiatan yang mendukung program peduli lansia Pemerintah Kota Surabaya ini dijadikan ajang silahturahmi dan acara temu kangen warga setempat. Event yang dilakukan secara rutin setiap minggunya ini tidak hanya sekedar mengukur  kesehatan seseorang namun juga pemberian secara cuma-cuma makanan sehat yang mengandung gizi yang pas dan cocok bagi lansia.




Walaupun serba gratis, pelaksanaan acara ini berlangsung tertib dan sangat kondusif, warga yang ingin memeriksakan kesehatannya datang silih berganti disambut dengan ramah tamah oleh para petugas kesehatan dan pengurus lansia. Acara bhakti sosial yang di awali 6 tahun silam ini mendapat respon positif, terbukti warga sangat Antusias berpartipasi mengikuti kegiatan ini.


Menurut catatan Sri Ratna Astuti, salah satu pengurus lansia dan ketua RT 10, yang ditemui di sela sela kesibukannya melayani warga, tercatat 176 orang yang datang memeriksakan kesehatannya, jumlah yang datang kali ini relatif sedikit dari biasanya kaerna mungkin cuacanya yang mendung dan mau hujan. " Kalau lagi rame sih bisa 200 orang lebih, kalau hari ini tidak datang biasanya minggu depannya datang," ucapnya dengan logat suroboyoan yang sangat kental.
Petugas Kesehatan sedang memeriksa kesehatan peserta.


Lain halnya dengan Sumartini, ibu yang bertugas mengecek tensi darah ini mengisahkan pengalamannya menjadi petugas kesehatan karena berlatar belakang sebagai perawat, Ilmu yang ia dapatkan bertahun tahun ternyata bermanfaat bagi orang banyak. Ia sudah hafal betul dan tidak canggung lagi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Perempuan yang sudah tidak muda lagi  dan masih terlihat bersemangat ini, tak bosan bosannnya menjawab pertanyaan dari warganya bahkan dia selalu mengingatkan pada para lansia untuk mengkonsumsi makanan yang baik sesuai kadar tekanan darah masing-masing."Ternyata ilmu yang saya dapat dari profesi  sebagai perawat bermanfaat bagi warga manukan kulon," ujarnya bangga.



Kelancaran dan kesuksesan kegiatan rutinan ini menurut penilaian sumartini tidak terlepas dari peran ketua RW VI Bapak Mahari . Dengan gaya kepemimpinannya yang suka menampung aspirasi warga secara langsung dan memusyawarahkan bersama ketua RT setempat untuk mencari solusi, ternyata berdampak positif terutama untuk kerukukan dan kekompakan, sehingga efektif  untuk meningkatkan kesejahteraan warga,"pak RW suka blusukan ,kayak pak jokowi,"  ujarnya sambil tersenyum. Hal senada juga di ungkapkan salah satu warga RT 7 yang tak ingin di sebutkan namanya "Beliau ini sangat low profile dan pekerja orangnya, tidak banyak teori tapi langsung kerja dan kerja. Bukan hanya itu pak mahari selaku sesepuh dan ketua RW disini turun langsung kebawah monitoring dan kontrol serta selalu mendengarkan aspirasi dari warganya," ucapnya bersemangat.

Ibu Sumartini saat memeriksa tekanan darah bapak Mahari di Balai RW VI Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Surabaya.




 Kegiatan kesehatan lansia di RW VI yang berpenduduk padat  ini,diadakan Delapan kali dalam sebulan yaitu setiap hari Rabu untuk pemeriksaan kadar tensi, serta pemberian cuma-cuma asupan makanan yang bergizi, dan pada setiap hari Sabtu diadakan senam sehat khusus para lansia."Selain itu, ada lagi kegiatan yang tidak kalah menarik setiap akhir tahun kita refreshing ke luar dan dalam kota, dananya dikumpulkan dari hasil iuran bulanan para lansia" kata Mahari yang hobby sepak bola dan fotografi ini.


Lebih lanjut pensiunan Perum perumnas ini mengatakan, kegiatan refresing ini selain mempererat persaudaraan sesama warga juga sebagai penghilang stress, untuk sementara waktu mereka melupakan beban masalah masing masing. Menurut pandangan bapak asal daerah Bondowoso ini, ada Dua sumber penyakit,pertama adalah beban pikiran ,yang kedua, pola makan yang tidak teratur. "Karena itulah kita ajak mereka untuk bersenang senang sambil menikmati keindahan alam di luar kota," ujarnya menutup pembicaraan. (M. Su’ud)
Share:

Profil Desa

Mengenal Lebih Dekat Kelurahan Manukan Kulon

JANTUNG PEREKONOMIAN SURABAYA BARAT



Wajah Baru: Kantor kelurahan setelah di renovasi
Berita Desa | Surabaya



            Bila anda baru pertama kali Memasuki kelurahan Manukan kulon,jangan heran, jika lokasi yang berjarak sekitar 20 km dari pusat pemerintahan kota Surabaya ini memiliki fasilitas lengkap seperti layaknya sebuah kota. Pandangan pertama yang terlihat adalah lalu lintas yang sangat ramai.mobil barang,angkutan umum, sepeda motor, sampai becak, hilir mudik silih berganti menggerakkan roda perekonomian di kelurahan yang padat penduduk tersebut. Deretan ruko, pertokoan,swalayan besar nampak berjejeran.

            kelurahan yang dulunya berupa lahan tandus ini, Pada mulanya hanya terdiri dari 2 RW , sekarang terbagi menjadi 15 RW dan 124 RT "Dulu tak sepadat ini mas, sejak perumnas melakukan pembangunan perumahan di sini, tempat kami jadi ramai dan di serbu warga pendatang yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat" kata pak Roihan S,pt. Lurah manukan kulon saat wawancara dengan wartawan info Desaku di tempat kerjanya jl Manukan Asri 1-A Surabaya 60185.

           
Melayani : Petugas kelurahan sedang melayani warganya



Hal senada juga di ungkapkan Bapak Mahari Ketua RW 6, yang sudah menghuni perumnas sejak tahun 1982  di rumahnya, "Dulu mau cari apa-apa susah ,sekarang sudah enak,banyak pertokoan dan pedagang, jalannya pun sudah bagus",tutur bapak 3 anak ini yang ramah ini.

            Dilihat dari Letak geografisya,lokasi manukan kulon terbilang cukup strategis, luas wilayah nya 201 Ha,batas timur dan utara berbatasan dengan kelurahan manukan wetan,  sebalah barat berbatasan dengan kelurahan banjarsugihan dan kelurahan Lontar batas sebelah selatan. komposisi penduduknya kebanyakan warga pendatang dari berbagai daerah di jawa timur Berdasarkan data yang tercatat di kelurahan, saat ini jumlah penduduk manukan kulon sudah mencapai 36 ribu jiwa , yg kebanyakan berprofesi sebagai PNS,pegawai swasta,pensiunan dan wirausaha.
Padat : Nampak Petugas mengatur lalu lintas di manukan kulon

            Sementara itu ,saat ini di manukan lor yang masih merupakan cakupan wilayah kelurahan manukan kulon sedang di  bangun sentra PKL ,guna menampung dan memusatkan pedagang kaki lima pada satu tempat. Dengan harapan perekonomian serta kesejahteraan warga sekitar menjadi lebih baik.


Sedangkan untuk karakter penduduk yang memadati manukan kulon tergolong heterogen,banyak warga pendatang. Namun hal itu  tak menyurutkan partisipasi dan kerukunan warga dalam membangun desa serta peran aktif masyarakat dalam berorganisasi.(M.Su'ud)
Share:

Rabu, 14 Januari 2015

LURAH SUMBEREJO SIAP MENGEMBANGKAN INDUSTRI KREATIF

LURAH SUMBEREJO SIAP MENGEMBANGKAN INDUSTRI KREATIF

Berita Desa | Surabaya,

Renovasi Kantor Kelurahan Sumberejo Kecamatan Pakal Surabaya 

 Kelurahan Sumberejo Kecamatan Pakal Surabaya sangat berpotensi dalam pengembangan industri kreatif. Selain itu , wilayah hasil penggabungan dengan kelurahan tambakdono itu juga memiliki lurah baru yang siap membangun desa menjadi lebih baik dalam segi ekonomi, budaya maupun politik.

 Namun hal itu tidak mudah, karena sarana dan prasarana di wilayah yang luasnya 750 Ha (hektar) itu masih banyak yang perlu di perbaiki. Pengerukan sungai dan perbaikan jalan menjadi prioritas dalam program pembangunan kedepan. "Di harapkan dengan jalan yang bagus, ekonomi warga jadi lebih baik," kata Iwan Akhmadi lurah sumberejo yang baru di lantik pertengahan 2014 ini. 

Dia menceritakan, sebagian besar jalan di sumberejo masih banyak yang berlubang, apalagi saat ini telah berdiri kokoh stadion ‘Gelora Bung Tomo’ guna menghindari kemacetan diperlukan pelebaran jalan yang sesuai kapasitas kendaraan yang lewat di jalan utama penghubung Surabaya-gresik itu. Yang tidak kalah pentingnya juga mengenai perbaikan irigasi. Saluran air di wilayah ini sudah mengalami pendangkalan perlu di keruk dan di lebarkan. “debit air saat hujan cukup tinggi, jika tak di perbaiki air akan menggenang di wilayah ini,” paparnya ramah.

Saat ini pembangunan pavingisasi sudah terealisasi, hampir seluruh jalan desa telah di paving, pengerukan dan pelebaran sungai juga sudah dilaksanakan tapi banjir masih saja jadi momok buat warga desa kelurahan sumberejo. Dilihat dari letaknya, sungai di sini masuk dalam dua wilayah yaitu Surabaya dan gresik oleh karena itu diperlukan perbaikan sungai yang saling mendukung antar dua wilayah tersebut,agar masalah banjir bisa teratasi ”sungai yang masuk teritori Surabaya telah di perbaiki, tapi yang wilayah gresik belum,” ucap bapak dua anak itu.

Muda dan Energik : Iwan Akhmadi Lurah Sumberejo saat di ruang kerjanya

"sebagai pemimpin saya mendukung secara penuh serta menfasilitasi apa yang dibutuhkan warga,"







Lebih lanjut, iwan menuturkan, menaruh harapan besar pada warganya untuk mengembangkan  industri kreatif yang sudah ada atau menciptakan yang baru, antara lain, bandeng presto yang sudah jadi ciri khas kelurahan sumberejo, dan baru-baru ini salah satu warganya memproduksi sabun tanpa limbah. Potensi SDM serta kreatifitas warga  perlu didorong dan terus di kembangkan supaya warga jadi lebih produktif, disisi lain nantinya ekonomi warga ikut meningkat. "sebagai pemimpin saya mendukung secara penuh serta menfasilitasi apa yang dibutuhkan warga," ujarnya bersemangat.

Dilihat dari letak geografiisnya, kelurahan sumberejo berbatasan langsung dengan kabupaten gresik di bagian utara dan barat.  Dengan topografi yang rendah ,kawasan ini selalu terkena imbas dari luapan kali lamong jika curah hujan sedang tinggi. "wilayah ini merupakan titik temu aliran sungai dari surabaya dan gresik, airnya menggenang di sini," ujar lurah yang masih berusia 35 tahun itu.

Selanjutnya, program pembangunan di kelurahan yang berpenduduk 11 ribu  jiwa itu diharapkan tidak banjir lagi, sehingga perkembangan industri kreatif bisa berjalan lancar dengan di imbangi infrastruktur yang baik. Perekonomian jadi lebih maju, kemandirian dan kesejahteraan hidup warga tercapai.


Untuk mencapai semua itu, butuh partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik jajaran pemerintah daerah ,aparatur desa serta masyarakat sekitar. "Kalau jalannya bagus, mau kemana-mana jadi tak khawatir" katanya  menutup pembicaraan.(M.Su'ud)
Share:

Opini : Tantangan Baru Membangun Desa

Penulis  :













MUHAMMAD SU’UD

PEMRED BERITA DESA | WARTAWAN




TANTANGAN BARU MEMBANGUN DESA

Sebelum saya menulis lebih jauh tentang peran pemimpin desa dalam meningkatkakan pembangunan segala bidang,  serta membangun sebuah kelurahan atau pedesaan yang prospektif dengan judul  "Tantangan Baru Membangun Desa" ,  terlebih dahulu saya haturkan puji syukur kepada Allah SWT, karena dari sini penulis di beri kepercayaan mengelola media yang menjembatani informasi pemerintah daerah,  khususnya masyarakat desa.

Tak lupa dari hati yang paling dalam, saya selaku pemimpin redaksi dan wartawan ini mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pemimpin desa dan calon pelanggan "Berita Desa" yang tidak segan - segan memberikan informasi baik itu berupa saran maupun kritikan yang bersifat membangun.

Yang membuat tergugah hati  adalah sebagian besar dari mereka sangat  responsif menerima kehadiran saya dalam menggali informasi tentang sebuah pembangunan pedesaan.  Artinya apa?  Artinya bahwa baik pemimpin desa maupun warga,  sangat berharap kehadiran media yang bisa menghadirkan informasi padat dengan penulisan yang obyektif sehingga media ini bukan hanya sebagai kontrol tetapi bagian dari peran aktif semua elemen warga dalam upaya membangun desa,   bukan hal yang mudah tentunya.  Namun demikian,  saya tidak menyerah sebagai warga desa saya justru merasa  tertantang untuk ikut melibatkan diri dalam upaya membangun  desa yang kondusif.

Pertama, pembanguan desa itu akan berjalan seperti yang kita harapkan bila yang dibangun itu melibatkan  peran aktif seluruh elemen masyarakat.

Kedua, pentingnya transparansi  penggunaan dana anggaran desa  sangat diperlukan karena apa ? Karena dengan keterbukaan masyarakat akan tahu dan tidak berburuk sangka terhadap struktur pemerintahan desa, sehingga nuansa "Guyub Rukun" tercipta  yang bertujuan  untuk  kerukunan dan kemakmuran  warganya.

ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa pembangunan tidak hanya sekedar fisik saja,  tetapi pembangunan mental manusianya juga harus mulai diterapkan, penulis sangat setuju dengan pencanangan pemerintahan baru yang mengusung perbaikan mental bangsa  dengan cara  pembenahan  "Revolusi  Mental".

Katiga faktor tersebut menurut saya adalah kunci dari suksesnya pembangunan desa,
Pemegang kuncinya adalah pemimpin desa yang amanah dan memiliki integritas yang tidak di ragukan lagi. Tidak gampang memang, tapi tidak ada salahnya bila kunci itu dicoba untuk membuka pintu ke jalan kesejahteraan dan kemakmuran warga desa.

Kekuatan “Gethuk Tular” Di Era Global


'gethuk tular'  adalah sebuah Komunikasi yang memiliki efek luar biasa, lambat tapi pasti,  tentu saja dalam penulisan ini masih dalan konteks komunikasi di wilayah pedesaan, tidak lebih dari itu.Masih segar dalam ingatan saya, ketika perjalanan keluar kota, karena perut sudah lapar,saya ingin mampir ke depot yang ada di pinggiran jalan, namun saya di sarankan oleh Denny sahabat saya, agar makan di tempat yang pernah ia kunjungi sebelumnya.

Tidak lama kemudian kami sudah di lokasi tempat makan yang lebih cocok disebut warung. Tempatnya tidak representatif, untuk masuk ke tempat ini harus memasuki gang sempit yang hanya bisa dilewati pejalan kaki dan pengguna sepeda motor.


Di warung ini hanya tersedia kursi panjang terbuat dari kayu yang diletakkan didalam dan diluar warung, tidak ada tulisan atau apapun yang menandakakan bahwa disini adalah tempat rumah makan. Berbeda  dengan depot yang dipinggiran jalan tadi yang diatasnya terdapat  papan promosi besar bertuliskan "enak lezat murah" dan lain sebagainya. Setelah saya menikmati dengan lahap Rawon khas warung ini, rasanya memang luar biasa lezat, saya berfikir pantas orang rela antri menikmati makanan disini karena rasanya yang khas serta berbeda dengan yang lain. Yang lebih mencengangkan lagi ternyata berderet mobil parkir di mulut gang yang saya temui tadi pemilik kendaraan tersebut makannya di warung yang terpencil ini.


Lantas bagaimana dengan rumah makan yang letaknya strategis dengan promosi yang menarik orang melintas itu, apakah rasa yang di sajikan sama lezatnya dengan  yang di promosikan?Menurut saya, rasa yang disajikan bisa seperti yang di promosikan bias jadi tidak, bila memang kwalitas rasa sesuai dengan taste lidah pengunjungnya pastinya akan dengan cepat memiliki pelanggan yang banyak namun bila kualitas rasa tidak seperti yang di promosikan lambat laun restauran yang tempatnya bagus sekalipun akan ditinggal oleh para pengunjungnya, akhirnya restoran tersebut hanya mengandalkan pengunjung baru yang sebelumnya tidak pernah makan ditempat itu.


Dari cerita diatas dapat disimpulkan,  komunikasi verbal dari mulut kemulut  masih memegang peranan penting dalam upayanya mempengaruhi orang untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia tahu sebelumnya. Seperti Denny yang mempengaruhi saya mencoba makanan di warung terpencil tadi, bahkan saya selalu menceritakan keteman-teman bahwa ada makanan enak di desa arah kota Jombang.


 Akhirnya apa? Komunikasi tersebut menular seperti virus yang sedang mewabah (Gethuk tular)Dampak  gethuk tular ada dua pertama, lambat namun pasti berdampak positif. Contohnya warung yang terpencil itu lambat laun akan terkenal karena dengan rasa khasnnya.Kedua, berdampak negatif kalau kwalitas rasanya kurang lezat tak seperti yang di promosikan perlahan-lahan  pengunjung tidak akan balik lagi untuk kedua kalinya. bahkan dia akan menularkan "black champain" agar orang jangan beli disitu.


Pengalaman tentang "rasa" tersebut diatas bila saya analogikan dengan para pemimpin katakanlah pemimpin level desa, dari mulai camat, lurah, rt/rw, adalah sama yaitu ,Rasa yang akan di nikmati warga tersebut merupakan bukti nyata atas apa yang di retorika pemimpinnya. Karena di era global ini masyarakat sudah mulai cerdas dalam menilai kwalitas pemimpinnya.


Apatisme masyarakat pedesaan  terhadap stagnasi  ekonomi desa alias tidak  tumbuh berkembang karena pemimpin yang suka berterotika namun hasilnya nol dan hanya untuk kepentingan pribadi belaka, sangatlah memprihatinkan, bukan hanya merugikan warga desanya namun juga akses negatif gethuk tular masyarakat akan merambat dan mengular hingga memberhentikan langkah perjalanan karir sang pemimpin desa tersebut. Ibarat makanan yang terlalu banyak garam ,menyuguhkan asin berlebihan yang tak layak di kecap.


 Boleh ber-retorika asal harus di aplikasikan dalam bentuk nyata, sebab dengan ber retorika, berarti pemimpin tersebut  sudah punya modal  atau  memiliki konsep dalam membangun desa yang di pimpinnya. Tentunya   Resep dan konsep yang tepat guna, dalam menentukan arah pembangunan desa menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri. (Wassalam). 

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support