Serunya Mengikuti Kegiatan Lansia
WALAUPUN SUDAH LANSIA, SEMANGAT TAK KALAH DENGAN YANG MUDA
Berita
Desa | Surabaya
Bersemangat : Kelompok Lansia Budi Luhur RW VI Manukan Kulon Surabaya |
Mengikuti kegiatan Pelayanan
kesehatan gratis yang di motori komunitas lansia (lanjut usia) di balai RW VI
Manukan Kulon Tandes Surabaya Barat, berlangsung penuh keakraban, canda dan
tawa. Bukan hanya itu, kegiatan yang mendukung program peduli lansia Pemerintah
Kota Surabaya ini dijadikan ajang silahturahmi dan acara temu kangen warga
setempat. Event yang dilakukan secara rutin setiap minggunya ini tidak hanya
sekedar mengukur kesehatan seseorang namun
juga pemberian secara cuma-cuma makanan sehat yang mengandung gizi yang pas dan
cocok bagi lansia.
Walaupun
serba gratis, pelaksanaan acara ini berlangsung tertib dan sangat kondusif,
warga yang ingin memeriksakan kesehatannya datang silih berganti disambut
dengan ramah tamah oleh para petugas kesehatan dan pengurus lansia. Acara
bhakti sosial yang di awali 6 tahun silam ini mendapat respon positif, terbukti
warga sangat Antusias berpartipasi mengikuti kegiatan ini.
Menurut catatan Sri Ratna Astuti, salah
satu pengurus lansia dan ketua RT 10, yang ditemui di sela sela kesibukannya
melayani warga, tercatat 176 orang yang datang memeriksakan kesehatannya,
jumlah yang datang kali ini relatif sedikit dari biasanya kaerna mungkin
cuacanya yang mendung dan mau hujan. " Kalau lagi rame sih bisa 200 orang
lebih, kalau hari ini tidak datang biasanya minggu depannya datang," ucapnya
dengan logat suroboyoan yang sangat kental.
Petugas Kesehatan sedang memeriksa kesehatan peserta.
|
Lain halnya dengan Sumartini, ibu yang
bertugas mengecek tensi darah ini mengisahkan pengalamannya menjadi petugas kesehatan
karena berlatar belakang sebagai perawat, Ilmu yang ia dapatkan bertahun tahun
ternyata bermanfaat bagi orang banyak. Ia sudah hafal betul dan tidak canggung
lagi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Perempuan yang sudah tidak
muda lagi dan masih terlihat bersemangat
ini, tak bosan bosannnya menjawab pertanyaan dari warganya bahkan dia selalu mengingatkan
pada para lansia untuk mengkonsumsi makanan yang baik sesuai kadar tekanan
darah masing-masing."Ternyata ilmu yang saya dapat dari profesi sebagai perawat bermanfaat bagi warga manukan
kulon," ujarnya bangga.
Kelancaran dan kesuksesan kegiatan rutinan
ini menurut penilaian sumartini tidak terlepas dari peran ketua RW VI Bapak
Mahari . Dengan gaya kepemimpinannya yang suka menampung aspirasi warga secara
langsung dan memusyawarahkan bersama ketua RT setempat untuk mencari solusi,
ternyata berdampak positif terutama untuk kerukukan dan kekompakan, sehingga
efektif untuk meningkatkan kesejahteraan
warga,"pak RW suka blusukan ,kayak pak jokowi," ujarnya sambil tersenyum. Hal senada juga di
ungkapkan salah satu warga RT 7 yang tak ingin di sebutkan namanya "Beliau
ini sangat low profile dan pekerja orangnya, tidak banyak teori tapi langsung
kerja dan kerja. Bukan hanya itu pak mahari selaku sesepuh dan ketua RW disini
turun langsung kebawah monitoring dan kontrol serta selalu mendengarkan
aspirasi dari warganya," ucapnya bersemangat.
Ibu Sumartini saat memeriksa tekanan darah bapak Mahari di Balai RW VI Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Surabaya. |
Kegiatan kesehatan lansia di RW VI yang
berpenduduk padat ini,diadakan Delapan
kali dalam sebulan yaitu setiap hari Rabu untuk pemeriksaan kadar tensi, serta
pemberian cuma-cuma asupan makanan yang bergizi, dan pada setiap hari Sabtu
diadakan senam sehat khusus para lansia."Selain itu, ada lagi kegiatan
yang tidak kalah menarik setiap akhir tahun kita refreshing ke luar dan dalam
kota, dananya dikumpulkan dari hasil iuran bulanan para lansia" kata
Mahari yang hobby sepak bola dan fotografi ini.
Lebih lanjut pensiunan Perum perumnas ini
mengatakan, kegiatan refresing ini selain mempererat persaudaraan sesama warga
juga sebagai penghilang stress, untuk sementara waktu mereka melupakan beban
masalah masing masing. Menurut pandangan bapak asal daerah Bondowoso ini, ada
Dua sumber penyakit,pertama adalah beban pikiran ,yang kedua, pola makan yang
tidak teratur. "Karena itulah kita ajak mereka untuk bersenang senang
sambil menikmati keindahan alam di luar kota," ujarnya menutup pembicaraan.
(M. Su’ud)
0 komentar:
Posting Komentar